Tapi akhir - akhir ini, aku berusaha untuk mulai belajar membuat budgeting agar bisa menabung. Di postingan kali ini aku mau sharing beberapa tips untuk mengumpulkan uang tabungan ala-ala pegawai kantoran sepertiku :)
Sebelum gaji keluar :
1. Pilih besaran tabungan dulu baru, gunakan sisanya untuk keperluan pengeluaran rutin.
Sebelum menerima gaji bulanan, aku biasanya menentukan besarnya nilai uang tabungan dulu. Nilai tabungan ideal berkisar 20%. Ini penting walaupun terlihat sepele. Jika kita terbiasa memakai uang gaji dulu lalu menabung sisanya, biasanya malah tidak ada sisa uang untuk ditabung sama sekali. Sebaliknya jika menentukan 20% untuk ditabung, maka kita akan menyesuaikan gaya hidup dengan porsi pengeluaran yang ada.
2. Buat perencanaan pengeluaran.
Perencanaan pengeluaran harus dibuat sebelum gaji kita terima. Kita rencanakan dalam sebulan ke depan, barang apa saja yang perlu dibeli. Mulai dari yang rutin seperti makanan, uang kos, bayar listrik, air, pulsa, dan transportasi sampai pengeluaran insidentil seperti kado ulang tahun, dan hiburan seperti makan - makan diluar atau karaoke, dll.
3. Buat Rekening khusus Dana Pensiun.
Ketika pensiun, otomatis pendapatan kita berkurang dan kesehatan sudah tidak mendukung untuk kerja berat. Untuk itu diperlukan dana pensiun. Ada banyak bank atau perusahaan asuransi penyedia layanan DPLKSebaiknya memanfaatkan DPLK yang bekerja sama dengan perusahaan kita bekerja agar gaji kita langsung bisa dipotong per bulan. Aku sendiri menggunakan rekening DPLK dari bank BNI, karena pengembangan dana investasinya lebih optimal.
Setelah gaji keluar :
1. Pisahkan rekening tabungan dan rekening gaji.
Sebelum bicara pengeluaran, segera tranfer porsi tabungan ke rekening tabungan yang berbeda. Rekening tabungan dapat berupa tabungan biasa atau rekening deposito untuk mengindari penarikan dana sewaktu-waktu. Aku menggunakan rekening tabungan biasa, tetapi ATM nya kusembunyikan. Sebisa mungkin, usahakan memilih tabungan dengan biaya administrasi yang rendah agar tabungan kita tidak terpotong habis secara percuma.
2. Bagi pos - pos pengeluaran dengan sistem amplop
Oke, setelah tabungan sudah ditransfer ke rekening berbeda, sekarang mari bicara pengeluaran. Untuk menghindari menggunakan uang porsi tabungan karena alasan : "uang bulan ini ngga cukup, ambil subsidi dari tabungan aja deh", sebaiknya harus diingat untuk selalu stick to budget. Jangan belanja di luar anggaran pengeluaran. Jadi caranya begini, uang pengeluaran kita dimasukkan ke pos - pos anggaran amplop putih biasa. Misalkan anggaran pengeluaran bayar listrik dimasukkan ke amplop diatasnya ditulisi : "Bayar Listrik", dan beli pulsa amplopnya ditulisi : "Beli Pulsa". Udah gitu aja. Itu mencegah kita menggunakan uang bayar listrik untuk jajan, jadi kita bisa selalu stick to budget.
Sekarang bahkan ada amplop yang lucu lho, bentuknya kaya gini :
Namanya expanding file for cheque dari Bantex, bisa dibeli di toko buku terdekat. Jadi diatasnya itu ada kertas yang bisa ditulisi : beli pulsa, bayar listrik, bayar kos, dll. Jadi ngga ada lagi ceritanya ada amplop - amplop yang berceceran.
3. Sebelum memutuskan membeli sesuatu, apa itu keinginan atau kebutuhan.
Setelah mendapat gaji dikurangi porsi tabungan, yang tersisa adalah pos pengeluaran. Biasanya pos pengeluaran itu cenderung terpakai untuk pembelian impulsif atau pembelian dikarenakan keinginan bukan kebutuhan. Aku kasih tiga contoh nih ya :
- Misalnya, ketika puasa syawal, bawaannya ngebayangin nanti buka mau makan yang enak aja. Nah disini sebetulnya bisa dipilah, makan itu kebutuhan, tetapi makan enak itu keinginan. Kalau sudah sadar, sebaiknya aku lebih memilih makan masakan rumah karena selain kebutuhan terpenuhi, masakan rumah lebih higienis dan sehat.
- Contoh kedua kita butuh sepatu, sepatu itu kebutuhan tapi sepatu dengan merk A buatan luar negeri itu namanya keinginan.
- Yang ketiga, ketika kita butuh sarana transportasi, coba pertimbangkan jalan kaki atau bersepeda, selain lebih sehat tentu akan mengurangi polusi.
4. Kumpulkan uang receh.
Dapat kembalian uang receh biasanya buat apa? Digeletakin sembarangan? Mulai sekarang, mending dikumpulin di suatu tempat khusus. Nanti kalau sudah terkumpul, tinggal ditukar ke toko (toko biasanya suka ditukarin uang kecil) untuk dipakai belanja lagi nantinya.
5. Manfaatkan kartu kredit, kartu member, atau kartu diskonan.
Kartu - kartu itu bisa membantu menghemat pengeluaran lho. Biasanya penerbit kartu tersebut bekerja sama dengan beberapa merchant memberikan diskon atau program point reward. Point reward biasanya bisa ditukar hadiah atau potongan harga di bank / toko penerbit kartu.
Setelah berjalan satu bulan :
1. Evaluasi pengeluaran bulan sebelumnya.
Setelah berjalan satu bulan, kita harus berani mengevaluasi pengeluaran bulan berjalan. Ada barang yang kita beli diluar kebutuhan? Apa uang tabungan kita berkurang karena diambil buat subsidi pengeluaran. Atau memang kita sudah taat dengan budget tetapi memang sudah tidak ada sisa dana untuk ditabung? Jika memang tidak ada dana untuk ditabung walaupun kita sudah sehemat mungkin, sepertinya sudah saatnya mencari pekerjaan kedua. Bukan resign, tetapi mencari pekerjaan sambilan.
Setelah mengevaluasi pengeluaran, jangan lupa membuat anggaran bulan depan sebelum gaji cair ya.
2. Investasikan sisa dana dari pos kebutuhan sehari-hari (jika ada).
Banyak pakar keuangan yang bilang bahwa investasi itu penting. Ada bermacam-macam tipe investasi, tinggal kita menyesuaikan dengan kebutuhan saja.
- Reksadana Pasar Uang : cocok untuk tujuan jangka pendek 3 - 5 tahun.
- Reksadana Pendapatan Tetap : cocok untuk tujuan jangka menengah 5 - 7 tahun
- Reksadana Campuran : cocok untuk tujuan jangka panjang 7 - 10 tahun
- Reksadana Saham : cocok untuk tujuan jangka saaaanggaat panjang (diatas 10 tahun)
No comments:
Post a Comment
Leave me a comment to show me some love.
Link your blog and I will try to visit each and every one of them :-)
Thank you so much :- )